PENGENALAN ISO
14001, DAFTAR PERUSAHAAN BERSERTIFIKASI ISO 14001 & PENERAPAN ISO 14001
1. Pengenalan ISO 14001
ISO seri 14001 merupakan standarisasi
mengenai sistem manajemen lingkungan. Standar internasional untuk sistem manajemen
lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO
14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah RI ke dalam Standar Nasional
Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997. Sistem manajemen lingkungan adalah bagian
dari keseluruhan sistem manajemen yang mencakup struktur organisasi, kegiatan
perencanaan, tanggung jawab, operasional, prosedur, proses dan sumber daya
untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengkaji dan memelihara
kebijakan lingkungan. Secara garis besar ISO 14001 dapat dikategorikan menjadi
5 tahap yaitu kebijakan lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan dan
tindakan perbaikan, dan tinjauan ulang manajemen.
A. Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan merupakan
sebuah pilar utama dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Kebijakan
lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan
tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi
kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
B. Perencanaan
Mencakup indentifikasi aspek
lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap
persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi
dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)
C. Implementasi dan Operasi
Mencakup definisi, dokumentasi,
dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya
komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen
lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur pengendalian operasi
yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi.
D. Pemeriksaan dan Tindakan
Perbaikan
Mencakup prosedur yang secara
teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi,
prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan
spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan
E. Tinjauan Ulang Manajemen
Mengkaji secara periodik sistem
manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan,
efektifitas sistem manajemen
lingkungan terhadap perubahan yang terjadi.
Pada prinsipnya, kelima prinsip
ISO 14001 – Environmental Management System diatas dapat dibagi menjadi 17
elemen, yaitu:
§ Environmental policy (kebijakan
lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen lingkungan dari suatu
organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai kerangka bagi penyusunan
rencana lingkungan.
§ Environmental aspects (aspek
lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk, kegiatan, dan jasa
suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak penting yang timbul
terhadap lingkungan.
§ Legal and other requirements
(persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain): Mengidentifikasi dan
mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
§ Objectives and targets (tujuan
dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait dengan
kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor
lainnya.
§ Environmental management program
(program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran
§ Structure and responsibility
(struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung jawab serta
menyediakan sumber daya yang diperlukan
§ Training awareness and competence
(pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan pelatihan kepada karyawan
agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
§ Communication (komunikasi):
Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan dengan isu
lingkungan
§ EMS Documentation (dokumentasi
SML): Memelihara informasi EMS dan sistem dokumentasi lain
§ Document Control (pengendalian
dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan dokumen lain.
§ Operational Control (pengendalian
operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola operasi dan kegiatan
perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan saasaran.
§ Emergency Preparedness and
response (kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi potensi emergency
dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
§ Monitoring and measurement
(pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan melacak kinerjanya
§ Nonconformance and corrective and
preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan):
Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap permasalahan dan
mencegah terulang kejadiannya.
§ Records (rekaman): Memelihara
rekaman kinerja SML
§ EMS audits (audit SML): Melakukan
verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan baik.
§ Management Review (pengkajian
manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
peyempurnaan berkelanjutan.
Adapun beberapa manfaat yang
dapat diperoleh perusahaan dari penerapan ISO 14001 yaitu:
§ Peningkatan daya saing di pasar
global. Beberapa negara tujuan ekspor mensyaratkan agar perusahaan yang akan
menjual produknya ke negara tersebut harus memiliki sertifikat ISO 14001. Oleh
karena itu dengan memperoleh sertifikat ISO 14001, perusahaan sudah mendapat
paspor untuk menembus pasar internasional.
§ Meningkatkan efisiensi sehingga
biaya operasi dapat ditekan. Melalui penerapan sistem yang baik, perilaku
karyawan untuk penghematan di segala segi dapat diwujudkan sehingga dapat
memberikan keuntungan finansial. Dengan adanya sistem dan prosedur, maka resiko
lingkungan dapat dikurangi.
§ Peningkatan image masyarakat
terhadap perusahaan termasuk dunia internasional. Perusahaan pemegang
sertifikat ISO 14001 dapat diketahui masyarakat luas sehingga citranya
meningkat.
§ Persyaratan dalam ikut
tender/kontrak. Beberapa perusahaan sudah mensyaratkan bahwa kalau ikut tender
dalam satu proyek harus sudah memiliki sertifikat ISO 14001 atau
sekurang-kurangnya sudah menerapkan ISO 14001 (walaupun belum sertifikasi)
§ Mengundang investor/penyandang
dana. Perusahaan yang sudah memiliki sistem, maka operasinya relatif aman dan
investor akan merasa lebih aman untuk menanamkan modalnya.
§ Mengurangi resiko penuntutan dari
penegak hukum dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun masyarakat sekitar.
Manafaat dari penerapan ISO 14001 tidak hanya dirasakan oleh pihak perusahaan
saja tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Manfaat tersebut diantaranya
sebagai berikut.
§ Merasa lebih nyaman karena
perusahaan melakukan komunikasi mengenai pengelolaan lingkungannya
§ Masyarakat umum dapat memahami
kebijakan lingkungan perusahaan, karena perusahaan akan mengkomunikasikan
kebijakan lingkungannya kepada masyarakat di sekitarnya
§ Perusahaan lebih transparan
mengenai pengelolaan lingkungan.
Selain manfaat di atas,
perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu mempersiapkan
biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
§ waktu staf atau karyawan
§ penggunaan konsultan
§ pelatihan
2.
Daftar Perusahaan Bersertifikasi ISO 14001
Perusahaan yang secara terus menerus
melakukan upaya perbaikan terhadap Sistem Manajemen Lingkungan (SML) tentunya
akan memperoleh banyak manfaat baik bagi masyarakat maupun untuk perusahaan itu
sendiri. Berikut ini merupakan daftar beberapa perusahaan yang sudah memiliki
sertifikasi ISO 14001.
Nama Perusahaan
|
Kategori Industri
|
Alamat Perusahaan
|
Tahun Sertifikasi
|
Badan Sertifikasi
|
Asia Matsushita Battery Panasonic,
PT
|
Battery
|
Jl. Beringin Lot 275-276 Muka
Kuning Batam
|
2
Desember 1997
|
BVQI
|
Matsushita Gobel Battery
Industry, PT
|
Battery
|
Kawasan Industri Gobel, Jl.
Teuku Umar Km 44, Cikarang Barat, Bekasi 17520, Jawa Barat
|
2
Desember 1997
|
KEMA/ABS
|
Century Batteries Indonesia,
LTD
|
Battery
|
Jl. Raya Bekasi Km.25 Cakung
Jakarta 13966
|
2
Desember 1997
|
AFAQ
|
PT. Batam Matsushita Battery
|
Battery
|
Jl. Beringin Lot 275-277
Batamindo Industrial Park
|
15
November 2002
|
LRQA
|
PT. Asahi Best Base Indonesia
|
Cable, Steel
|
MM2100 Industrial Town, Blok
C-2, Cikarang Barat, Bekasi 17520
|
05
April 2002
|
PT. KEMA
|
PT. Indonesia Steel Tube Works
Semarang
|
Cable, Steel
|
Jl. Simongan 105, Semarang
50148
|
30
Juni 2000
|
TUV Rheinland
|
PT. Komatsu Indonesia, Tbk
|
Elektronik/Mesin
|
Jl. Raya Cakung Cilincing Km. 4
Jakarta Utara 14140
|
31 Januari
2002
|
SGS
|
PT. Sanyo Jaya Component Indonesia
|
Elektronik/Mesin
|
Jl. Raya Jakarta Bogor Km 35 Cimanggis
Jawa Barat
|
31 Januari
2002
|
KEMA
|
PT. Vetco Gray Indonesia
|
Eletronik/Mesin
|
Jl. Kerapu Kav. 14-15 Batu Ampar,
Batam
|
7 Maret
2001
|
LRQA
|
Shneider Mfg. Batam
|
Elektronik/Mesin
|
BIP Blok 4-Muka Kuning Batam
|
10
Desember 1997
|
PSB
|
3. Penerapan ISO 14001
Langkah-langkah dalam
penerapan ISO 14001 adalah sebagai berikut:
§ Adanya
komitmen dari manajemen puncak. Komitmen ini sangat diperlukan dalam penerapan
ISO 14001. Tanpa komitmen dari manajemen puncak, maka sistem ini tidak akan
bisa dijalankan. Penerapan ISO 14001, perlu ada perubahan perilaku dan perlu
ada biaya selama persiapan dan pemeliharaan sistem. Semua ini perlu keputusan
dari manajemen puncak.
§ Pembentukan
tim dan uraian tugas masing-masing, tim yang dibentuk harus jelas tugas dan
wewenangnya dan ini perlu dibuat secara tertulis, sehingga tidak terjadi saling
menyalahkan apabila terjadi kegagalan sistem.
§ Kajian
awal lingkungan. Kajian awal lingkungan diperlukan untuk mengetahui kondisi
organisasi saat ini dan sejauh mana gapnya dibandingkan dengan persyaratan dari
standar. Hanya dengan mengetahui kondisi saat ini, organisasi bisa membuat
perencanaan ke depan mengenai sistem yang akan dibangun.
§ Rancangan:
Aspek, Kebijakan Tujuan dan Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan. Kesalahan
dalam melakukan perancangan penerapan sistem juga merupakan hal yang sangat
perlu ditetapkan sebelum melangkah lebih jauh.
§ Pelaksanaan
program. Pelaksanaan program sangat tergantung dari perencanaan yang sudah
dibuat sebelumnya.
§ Audit
dan Kajian. Langkah ini sangat menentukan keberhasilan sistem, karena dalam
langkah ini dapat diketahui peluang dan kelemahan yang perlu ditingkatkan.
Sumber :
Mahandari, Cokorda
Prapti. 2004. Modul Pelatihan Pengenalan ISO 14001. Jakarta. Universitas
Gunadarma.
https://renggaarnalisrenjani.wordpress.com/2013/04/12/mengenal-iso-14001-sistem-manajemen-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/4654121/daftar-perusahaan-iso-14000-kesehatan-lingkungan#scribd