A. Pendahuluan
Kehidupan manusia sangatlah beraneka ragam karena
pada dasarnya manusia memiliki keinginan serta kebutuhan yang berbeda-beda
pula. Dalam pergaulan keseharian perlu adanya aturan ataupun batasan sesuai
dengan norma yang berlaku hal tersebut diperlukan agar setiap tindakan yang
dilakukan oleh setiap individu tetap berada pada jalurnya. Oleh karena itu
setiap individu perlu memahami apa yang dinamakan dengan ilmu sosial dasar
untuk memahami permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar serta diharapkan
dapat mencari solusi untuk setiap permasalahan yang ada.
Pada saat ini sangat banyak permasalahan yang
terdapat pada lingkungan sekitar kita. Salah satunya adalah mewabahnya budaya
barat kepada setiap remaja dan anak-anak di daerah kota-kota besar dan mungkin
sekarang sudah mulai menyebar juga ke kota-kota kecil yang ada di sekitarnya.
Kalau hal ini terus dibiarkan terjadi bukan tidak mungkin budaya indonesia ini
dapat luntur termakan oleh budaya-budaya asing yang masuk ke dalam budaya
indonesia. Selain itu juga dari hal tersebut akan menciptakan suatu kesenjangan
sosial didalam kehidupan bermasyarakat karena adanya dua budaya yang berbeda.
Merupakan tugas kita semua sebagai warga negara Indonesia untuk mencari solusi
dari permasalahan ini.
1.
Definisi Ilmu Sosial Dasar
Definisi dari Ilmu Sosial Dasar
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menelaah tentang masalah-masalah
sosial yang terdapat di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah manusia yang ada pada kehidupan bermasyarakat.
Maka dari itu mata kuliah ilmu sosial dasar
diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah
umum. Mata kuliah umum ilmu sosial dasar
diberikan dalam rangka usaha untuk meneliti permasalahan-permasalahan sosial
untuk dikaji lebih mendalam serta dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dapat
menciptakan sebuah solusi dari permasalahan sosial tersebut.
2. Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
a. Tujuan umum
Tujuan dari diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar adalah untuk
membentuk suatu kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya. khususnya
gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap,
presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
b. Tujuan khusus:
1.
Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah
sosial yang ada dalam masyarakat.
2.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usaha menanggulanginya.
3.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4.
Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan
dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial
yang timbul dalam masyarakat.
3.
3
kelompok Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan lahir untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan
yang ada dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga macam,
pengelompokkan ini berdasarkan sumber ilmu filsafat yang dianggap sebagai ibu
dari ilmu pengetahuan. 3 ilmu pengetahuan itu yaitu:
- Ilmu-ilmu
Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji
hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
4. Persamaan ISD dan IPS yaitu :
a. Kedua macam ilmu ini merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Kedua macam ilmu ini bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Kedua macam ilmu sama-sama mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.
a. Kedua macam ilmu ini merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Kedua macam ilmu ini bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Kedua macam ilmu sama-sama mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.
5. Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
a.
Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b.
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan
sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah
lanjutan).
c.
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang
ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan
keterampilan intelektual.
6. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial
yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial
tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan
sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar
dapat dibedakan atas tiga golongan beasar yaitu :
a. Kenyataan-kenyataan sosial yang
ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial
tertentu.
b. Konsep-konsep sosial atau
pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep
dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
c. Masalah-masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan
sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok
pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup
perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
a.
Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan
pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
b.
Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
c.
Masalah pemuda dan sosialisasi
d.
Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
e.
Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
f.
Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
g.
Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
h.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.
B. Penduduk,
Masyarakat & Kebudayaan
1. Perkembangan Penduduk Dunia
Perkembangan penduduk dunia selalu mengalami
peningkatan setiap tahunnya dikarenakan penanggulangan kependudukan yang belum
bisa teratasi dengan baik oleh sebagian negara. Dalam tabel dibawah ini
merupakan perkembangan penduduk dunia dari tahun 1995 sampai dengan 2008:
TAHUN 1995
|
TAHUN 2008
|
||
CHINA
|
562,579,779
|
CHINA
|
1,333,207,572
|
USA
|
152,271,000
|
INDIA
|
1,154,845,005
|
RUSSIA
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
JAPAN
|
83,805,000
|
INDONESIA
|
238,567,492
|
BRAZIL
|
197,254,181
|
||
DUNIA
|
2,555,948,654
|
DUNIA
|
6,736,383,012
|
Pada awal Masehi, jumlah penduduk dunia diperkirakan
mencapai 200 juta jiwa. Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat menjadi 550 juta
jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai akhir 2002 telah
mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk di negara-negara
berkembang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa.
Pertambahan penduduk ini selalu mengalami peningkatan
yang signifikan kalau hal ini terus terjadi diprediksikan pada suatu masa akan
terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom).
Keresahan ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya yaitu:
Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
PENGGANDAAN PENDUDUK DUNIA
Periode waktu yang diperlukan untuk kuantitas ganda
dalam ukuran atau nilai disebut dengan waktu penggandaan. Hal ini diterapkan
untuk pertumbuhan penduduk, inflasi, ekstraksi sumberdaya, konsumsi barang,
bunga majemuk, volume tumor ganas, dan banyak hal lainnya yang cenderung tumbuh
dari waktu ke waktu. Ketika laju pertumbuhan relatif (bukan laju pertumbuhan
absolut) adalah konstan, kuantitas mengalami pertumbuhan eksponensial dan
memiliki waktu yang konstan penggandaan atau periode yang dapat dihitung
langsung dari laju pertumbuhan.
Diketahui pada tabel di atas bahwa jumlah penduduk
dunia semakin bertambah dengan sangat pesat, begitu pula dengan penggandaan
penduduk yang jangka waktunya pun semakin singkat. Pertambahan penduduk dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan per tahun
|
1830
|
1 Miliar
|
-
|
1930
|
2 Miliar
|
1 %
|
1960
|
3 Miliar
|
1,7 %
|
1975
|
4 Miliar
|
2,2 %
|
1987
|
5 Miliar
|
2 %
|
1996
|
6 Miliar
|
2 %
|
2006
|
7 Miliar
|
2 %
|
Pada tabel diatas dapat dilihat pada kurun waktu
1830-1930 selama seratus tahun mengalami penggandaan penduduk. Sedangkan pada
kurun waktu 1930-1975 yang jangka waktunya hanya 45 tahun sudah mulai mengalami
penggandaan penduduk kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa penggandaan pemduduk
semakin cepat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia.
2. FAKTOR-FAKTOR
DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK
a) KEMATIAN (MORTALITAS)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan
manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka
kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian
(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
· Faktor
Pendukung Kematian (Pro Mortalitas)
Faktor
ini yang mengakibatkan jumlah kematian semakin besar.
-
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
-
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
-
Terjadinya berbagai bencana alam.
-
Terjadinya peperangan.
-
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri.
-
Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
· Faktor
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas)
Faktor
ini yang mengakibatkan tingkat kematian rendah.
-
Lingkungan hidup sehat.
-
Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
-
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
-
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
-
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
b) KELAHIRAN (NATALITAS)
· Faktor
Pendukung Kelahiran (Pro Natalitas)
-
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
-
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
-
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
-
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
-
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
· Faktor
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
-
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
-
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan
bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
-
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
-
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke-2.
-
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
c) MIGRASI (MOBILITAS)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari
tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi
internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu
negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan
penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor
terjadinya migrasi adalah:
-
Persediaan sumber alam
-
Lingkungan sosial budaya
-
Potensi ekonomi
-
Alat masa depan
3. Rumus Kematian kasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data
Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada
pun rumusnya sebagai berikut:
CDR = D/P x K
Dimana:
CDR
= Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D
= Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P
= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K
= Bilangan konstan 1000
Umumnya data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada
satu tahun tertentu” maka jumlah dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah
penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut
dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
4. Rumus Kematian
Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada
golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian
pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan
tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000. Ada pun
rumusnya sebagai berikut:
ASDRx = Dx/Px x
1000
Dimana:
ASDRx
= Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx
= Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px
= Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000
onstanta (k)
5. PENGERTIAN MIGRASI
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi,
yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
6. MACAM-MACAM MIGRASI
a)
Migrasi
Internasional
Migrasi Internasional terjadi jika perpindahan
penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan demikian, perpindahan yang
terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya perpindahan penduduk Indonesia
ke Amerika Serikat dan sebagainya.
Migrasi Internasional dapat terjadi dalam 2 cara,
yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan migrasi masuk (imigrasi). Penduduk yang
melakukan imigrasi disebut imigran. Adapun penduduk yang melakukan emigrasi
disebut emigrant.
b)
Migrasi Internal
Migrasi Internal merupakan perpindahan penduduk dengan
tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah lainnya, tetapi masih dalam
kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi internal merupakan perpindahan
penduduk antar daerah di dalam negeri. Contohnya adalah perpindahan penduduk
Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi Internal yang terdapat di Indonesia
antara lain adalah urbanisasi dan transmigrasi.
Urbanisasi adalah
proses pertambahan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. Pertambahan
jumlah ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami dan pertambahan penduduk
yang masuk ke kota.
7. Proses-proses
Migrasi
Kehidupan
di perkotaan lebih menjanjikan ketimbang kehidupan di kampung, beberapa daya
tarik yang menyebabkan penduduk desa tertarik untuk melanjutkan hidup di kota
adalah sebagai berikut:
- Lapangan kerja
di perkotaan lebih banyak baik jumlah maupun jenisnya dibandingkan dengan
daerah perdesaan.
- Upah bekerja di
daerah perkotaan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan upah di
perdesaan.
- Fasilitas sosial
seperti transportasi, pendidikan, tempat rekreasi dan perkotaan lebih mudah
didapatkan dibandingkan dengan di perdesaan.
-
Kehidupan perkotaan yang lebih bervariasi daripada kehidupan perdesaan.
Adapun
beberapa faktor daya dorong yang menyebabkan penduduk desa meninggalkan daerah
asalanya yaitu sebagai berikut:
-
Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan
-
Terjadi musim paceklik didaerah perdesaan.
-
Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit.
-
Kurangnya fasilitas sosial yang terdapat di perdesaan.
-
Kehidupan di perdesaan lebih monoton dibandingkan dengan perkotaan.
Transmigrasi adalah
perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya.
Selama yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Selama ini perpindahan
tersebut disponsori oleh pemerintah daerah yang padat penduduknya. Penduduk
yang melakukan transmigrasi dinamakan transmigran.
-
Transmigrasi Umum merupakan perpindahan penduduk yang diorganisasi oleh
pemerintah. Transmigran diberi lahan untuk diolah, keperluan bercocok tanam,
bahkan biaya hidup sebelum tanah yang diolah menghasilkan. Selain itu, sebelum
berangkat ke daerah tujuan transmigran umumnya dibekali berbagai keterampilan.
-
Transmigrasi Spontan merupakan perpindahan penduduk yang dilakukan atas
inisiatif sendiri. Dalam hal ini pemerintah hanya merestui dan member izin
untuk membuka lahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
8. AKIBAT MIGRASI
Migrasi yang terjadi tentu akan
menciptakan masalah baru yang akan timbul baik didaerah yang menjadi tujuan
imigran ataupun daerah asal dari imigran tersebut. Beberapa permasalahan yang
akan timbul yaitu sebagai berikut:
·
Akan terjadi pertikaian didalam
suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku
tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab
tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·
Akan cepatnya terjadi bencana
alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal,
maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga
untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan
juga wabah penyakit.
·
Kesehatan menjadi harga yang lebih
mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan
membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi
pun dimana-mana.
·
Area perkuburan yang makin sempit
dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat
mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
·
Lahan pekerjaan yang sempit
karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang
tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang
bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
9.
Tiga Jenis Struktur
Penduduk
Struktur Penduduk dikelompokkan menjadi 3 bagian. 3 macam
struktur penduduk ini dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan
berdasarkan umur karena umur sangat mempengaruhi produktifitas dari individu
tersebut. 3 struktur tersebut yaitu:
a)
Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau
Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14
tahun
b)
Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah
atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64
tahun
c)
Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau
Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai
dari 65 tahu keatas/senja
10.
Piramida Penduduk Muda,
Stasioner dan Tua
a) PIRAMIDA PENDUDUK MUDA (EXPANSIVE)
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam
pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang
berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
b) PIRAMIDA STASIONER
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk
yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada
negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
c) PIRAMIDA PENDUDUK TUA (CONSTRUCTIVE)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya
penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil
sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara
bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini
adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
11.
Perkembangan Budaya
di Indonesia
a) Zaman Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris,
bahwa zaman batu terdapat menjadi Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman
Batu Muda (Neolithikum), perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda
kehidupan sudah menetap dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang
kehidupan karena mereka telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor /
mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada zaman batu muda itulah yang
menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada kenyataannya bahwa Indonesia
sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.
b) Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke
Indonesia, perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat berlangsung
luwes dan mantap. Dan sekitar abad ke-5, agama / ajaran Budha masuk ke
Indonesia. Ajaran Budha dikatakan berpandangan lebih maju, karena tidak
menghendaki adanya kasta-kasta di masyarakat. Namun walau demikian, kedua agama
itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
c) Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah
dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali
Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia, teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam
suasana damai, hal ini disebabkan tidak adanya paksaan dan adanya sikap
toleransi yang dimiliki bangsa kita. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia
dan menjadi agama yang mendapat penganut dari sebagian besar penduduk
Indonesia.
12.
Perkembangan Budaya
Barat
Unsur kebudayaan barat juga
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau
penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
Dalam kurun waktu itulah muncul dua lapisan sosial yaitu:
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum pegawai.
Dalam kedua lapisan inilah
pendidikan barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran Bahasa Belanda
menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas. Akhirnya masih harus
disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga ke dalam Kebudayaan
Indonesia, ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan. Agama-agama
tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi penyiaran agama yang
bersifat swasta. Penyiaran dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk yang
belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu
misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa
Tenggara Timur dan Pedalaman Kalimantan. Sudah menjadi watak dan kepribadian
timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa menerima setiap
kebudayaan yang datang dari luar,kebudayaan yang dimilikinya tidaklah
diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan
lama.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia
Kesimpulan
Bangsa Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budayanya. Budaya yang sudah terbangun sejak
ribuan tahun lamanya oleh para leluhur harus dilestarikan supaya pada
generasi-generasi yang akan datang dapat menikmati budaya asli dari Indonesia.
Budaya barat yang juga telah lama masuk ke dalam kehidupan bangsa indonesia
haruslah menjadi perhatian khusus karena kalau dibiarkan tentu akan memudarkan
budaya asli dari bangsa Indonesia sendiri serta akan menimbulkan kesenjangan
sosial didalam kehidupan bermasyarakat. Ilmu sosial dasar harus dipahami betul
oleh setiap warga negara agar dapat mengerti dan memahami apabila terdapat
suatu permasalahan didalam kehidupan bermasyarakat seperti kesenjangan sosial,
pertentangan sosial, pertentangan budaya dan sebagainya yang diharapkan dapat
memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada tersebut. Masalah
kependudukan juga perlu perhatian khusus dari berbagai kalangan karena setiap
tahunnya selalu terjadi peningkatan, perlu adanya penanganan yang lebih jitu
lagi dari pemerintah serta diperlukan adanya kesadaran masyarakat untuk
mengurangi peningkatan jumlah penduduk ini.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar