Senin, 30 September 2013

ILMU SOSIAL DASAR


A. Pendahuluan
Kehidupan manusia sangatlah beraneka ragam karena pada dasarnya manusia memiliki keinginan serta kebutuhan yang berbeda-beda pula. Dalam pergaulan keseharian perlu adanya aturan ataupun batasan sesuai dengan norma yang berlaku hal tersebut diperlukan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap individu tetap berada pada jalurnya. Oleh karena itu setiap individu perlu memahami apa yang dinamakan dengan ilmu sosial dasar untuk memahami permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar serta diharapkan dapat mencari solusi untuk setiap permasalahan yang ada.
Pada saat ini sangat banyak permasalahan yang terdapat pada lingkungan sekitar kita. Salah satunya adalah mewabahnya budaya barat kepada setiap remaja dan anak-anak di daerah kota-kota besar dan mungkin sekarang sudah mulai menyebar juga ke kota-kota kecil yang ada di sekitarnya. Kalau hal ini terus dibiarkan terjadi bukan tidak mungkin budaya indonesia ini dapat luntur termakan oleh budaya-budaya asing yang masuk ke dalam budaya indonesia. Selain itu juga dari hal tersebut akan menciptakan suatu kesenjangan sosial didalam kehidupan bermasyarakat karena adanya dua budaya yang berbeda. Merupakan tugas kita semua sebagai warga negara Indonesia untuk mencari solusi dari permasalahan ini.

1.     Definisi Ilmu Sosial Dasar
Definisi dari Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menelaah tentang masalah-masalah sosial yang terdapat di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia yang ada pada kehidupan bermasyarakat.

Maka dari itu mata kuliah ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum  ilmu sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk meneliti permasalahan-permasalahan sosial untuk dikaji lebih mendalam serta dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dapat menciptakan sebuah solusi dari permasalahan sosial tersebut.


2.     Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar

a. Tujuan umum
Tujuan dari diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar adalah untuk membentuk suatu kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya. khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.

b. Tujuan khusus:
1.        Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
2.        Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3.        Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4.        Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.


3.          3 kelompok Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan lahir untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga macam, pengelompokkan ini berdasarkan sumber ilmu filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan. 3 ilmu pengetahuan itu yaitu:
  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

4. Persamaan ISD dan IPS yaitu :
a. Kedua macam ilmu ini merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Kedua macam ilmu ini bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Kedua macam ilmu sama-sama mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.

5. Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
a. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
6. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan beasar yaitu :
            a.    Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan               masalah sosial tertentu.
b.    Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
c.    Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.

Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
a.      Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
b.      Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
c.       Masalah pemuda dan sosialisasi
d.      Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
e.      Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
f.        Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
g.      Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
h.      Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.



B.       Penduduk, Masyarakat & Kebudayaan

        1.     Perkembangan Penduduk Dunia
Perkembangan penduduk dunia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dikarenakan penanggulangan kependudukan yang belum bisa teratasi dengan baik oleh sebagian negara. Dalam tabel dibawah ini merupakan perkembangan penduduk dunia dari tahun 1995 sampai dengan 2008:
TAHUN 1995
TAHUN 2008
CHINA
562,579,779
CHINA
1,333,207,572
USA
152,271,000
INDIA
1,154,845,005
RUSSIA
101,936,816
USA
304,838,948
JAPAN
83,805,000
INDONESIA
238,567,492
BRAZIL
197,254,181
DUNIA
2,555,948,654
DUNIA
6,736,383,012
Pada awal Masehi, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 200 juta jiwa. Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat menjadi 550 juta jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai akhir 2002 telah mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk di negara-negara berkembang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa.
Pertambahan penduduk ini selalu mengalami peningkatan yang signifikan kalau hal ini terus terjadi diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Keresahan ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya yaitu: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
PENGGANDAAN PENDUDUK DUNIA
Periode waktu yang diperlukan untuk kuantitas ganda dalam ukuran atau nilai disebut dengan waktu penggandaan. Hal ini diterapkan untuk pertumbuhan penduduk, inflasi, ekstraksi sumberdaya, konsumsi barang, bunga majemuk, volume tumor ganas, dan banyak hal lainnya yang cenderung tumbuh dari waktu ke waktu. Ketika laju pertumbuhan relatif (bukan laju pertumbuhan absolut) adalah konstan, kuantitas mengalami pertumbuhan eksponensial dan memiliki waktu yang konstan penggandaan atau periode yang dapat dihitung langsung dari laju pertumbuhan.
Diketahui pada tabel di atas bahwa jumlah penduduk dunia semakin bertambah dengan sangat pesat, begitu pula dengan penggandaan penduduk yang jangka waktunya pun semakin singkat. Pertambahan penduduk dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan per tahun
1830
1 Miliar
-
1930
2 Miliar
1 %
1960
3 Miliar
1,7 %
1975
4 Miliar
2,2 %
1987
5 Miliar
2 %
1996
6 Miliar
2 %
2006
7 Miliar
2 %
Pada tabel diatas dapat dilihat pada kurun waktu 1830-1930 selama seratus tahun mengalami penggandaan penduduk. Sedangkan pada kurun waktu 1930-1975 yang jangka waktunya hanya 45 tahun sudah mulai mengalami penggandaan penduduk kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa penggandaan pemduduk semakin cepat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia.
2.        FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK
a)    KEMATIAN (MORTALITAS)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
·       Faktor Pendukung Kematian (Pro Mortalitas)
Faktor ini yang mengakibatkan jumlah kematian semakin besar.
-       Sarana kesehatan yang kurang memadai.
-       Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
-       Terjadinya berbagai bencana alam.
-       Terjadinya peperangan.
-       Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri.
-       Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
·       Faktor Penghambat Kematian (Anti Mortalitas)
Faktor ini yang mengakibatkan tingkat kematian rendah.
-       Lingkungan hidup sehat.
-       Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
-       Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
-       Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
-       Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
b)   KELAHIRAN (NATALITAS)
·       Faktor Pendukung Kelahiran (Pro Natalitas)
-       Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
-       Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
-       Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
-       Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
-       Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
·       Faktor Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
-       Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
-       Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
-       Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
-       Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke-2.
-       Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
c)    MIGRASI (MOBILITAS)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi adalah:
-       Persediaan sumber alam
-       Lingkungan sosial budaya
-       Potensi ekonomi
-       Alat masa depan
3. Rumus Kematian kasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut:
CDR = D/P x K
Dimana:
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Umumnya data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
4.   Rumus Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000. Ada pun rumusnya sebagai berikut:
ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana:
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000                  onstanta (k)

         5.   PENGERTIAN MIGRASI
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
6. MACAM-MACAM MIGRASI

a)  Migrasi Internasional
Migrasi Internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan demikian, perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya perpindahan penduduk Indonesia ke Amerika Serikat dan sebagainya.
Migrasi Internasional dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan migrasi masuk (imigrasi). Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran. Adapun penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
          b)    Migrasi Internal
Migrasi Internal merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi internal merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Contohnya adalah perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi Internal yang terdapat di Indonesia antara lain adalah urbanisasi dan transmigrasi.
Urbanisasi adalah proses pertambahan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. Pertambahan jumlah ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami dan pertambahan penduduk yang masuk ke kota.

        7.   Proses-proses Migrasi
Kehidupan di perkotaan lebih menjanjikan ketimbang kehidupan di kampung, beberapa daya tarik yang menyebabkan penduduk desa tertarik untuk melanjutkan hidup di kota adalah sebagai berikut:
-       Lapangan kerja di perkotaan lebih banyak baik jumlah maupun jenisnya dibandingkan dengan daerah perdesaan.
-       Upah bekerja di daerah perkotaan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan upah di perdesaan.
-       Fasilitas sosial seperti transportasi, pendidikan, tempat rekreasi dan perkotaan lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan di perdesaan.
-       Kehidupan perkotaan yang lebih bervariasi daripada kehidupan perdesaan.
Adapun beberapa faktor daya dorong yang menyebabkan penduduk desa meninggalkan daerah asalanya yaitu sebagai berikut:
-       Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan
-       Terjadi musim paceklik didaerah perdesaan.
-       Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit.
-       Kurangnya fasilitas sosial yang terdapat di perdesaan.
-       Kehidupan di perdesaan lebih monoton dibandingkan dengan perkotaan.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Selama yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Selama ini perpindahan tersebut disponsori oleh pemerintah daerah yang padat penduduknya. Penduduk yang melakukan transmigrasi dinamakan transmigran.
-       Transmigrasi Umum merupakan perpindahan penduduk yang diorganisasi oleh pemerintah. Transmigran diberi lahan untuk diolah, keperluan bercocok tanam, bahkan biaya hidup sebelum tanah yang diolah menghasilkan. Selain itu, sebelum berangkat ke daerah tujuan transmigran umumnya dibekali berbagai keterampilan.
-       Transmigrasi Spontan merupakan perpindahan penduduk yang dilakukan atas inisiatif sendiri. Dalam hal ini pemerintah hanya merestui dan member izin untuk membuka lahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
8.   AKIBAT MIGRASI
Migrasi yang terjadi tentu akan menciptakan masalah baru yang akan timbul baik didaerah yang menjadi tujuan imigran ataupun daerah asal dari imigran tersebut. Beberapa permasalahan yang akan timbul yaitu sebagai berikut:
·       Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·       Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
·       Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
·       Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
·       Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.

        9.   Tiga Jenis Struktur Penduduk

Struktur Penduduk dikelompokkan menjadi 3 bagian. 3 macam struktur penduduk ini dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur karena umur sangat mempengaruhi produktifitas dari individu tersebut. 3 struktur tersebut yaitu:
a)    Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
b)    Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
c)    Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja

10.    Piramida Penduduk Muda, Stasioner dan Tua

a)    PIRAMIDA PENDUDUK MUDA (EXPANSIVE)
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
b)   PIRAMIDA STASIONER
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
c)    PIRAMIDA PENDUDUK TUA (CONSTRUCTIVE)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
           
        11.      Perkembangan Budaya di Indonesia
a)    Zaman Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu terdapat menjadi Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu Muda (Neolithikum), perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda kehidupan sudah menetap dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupan karena mereka telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor / mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada zaman batu muda itulah yang menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada kenyataannya bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.
b)   Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat berlangsung luwes dan mantap. Dan sekitar abad ke-5, agama / ajaran Budha masuk ke Indonesia. Ajaran Budha dikatakan berpandangan lebih maju, karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta di masyarakat. Namun walau demikian, kedua agama itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
c)    Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia, teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai, hal ini disebabkan tidak adanya paksaan dan adanya sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut dari sebagian besar penduduk Indonesia.

        12.  Perkembangan Budaya Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Dalam kurun waktu itulah muncul dua lapisan sosial yaitu:
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum pegawai.
Dalam kedua lapisan inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran Bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas. Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga ke dalam Kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi penyiaran agama yang bersifat swasta. Penyiaran dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur dan Pedalaman Kalimantan. Sudah menjadi watak dan kepribadian timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar,kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lama.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Kesimpulan
     Bangsa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budayanya. Budaya yang sudah terbangun sejak ribuan tahun lamanya oleh para leluhur harus dilestarikan supaya pada generasi-generasi yang akan datang dapat menikmati budaya asli dari Indonesia. Budaya barat yang juga telah lama masuk ke dalam kehidupan bangsa indonesia haruslah menjadi perhatian khusus karena kalau dibiarkan tentu akan memudarkan budaya asli dari bangsa Indonesia sendiri serta akan menimbulkan kesenjangan sosial didalam kehidupan bermasyarakat. Ilmu sosial dasar harus dipahami betul oleh setiap warga negara agar dapat mengerti dan memahami apabila terdapat suatu permasalahan didalam kehidupan bermasyarakat seperti kesenjangan sosial, pertentangan sosial, pertentangan budaya dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada tersebut. Masalah kependudukan juga perlu perhatian khusus dari berbagai kalangan karena setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan, perlu adanya penanganan yang lebih jitu lagi dari pemerintah serta diperlukan adanya kesadaran masyarakat untuk mengurangi peningkatan jumlah penduduk ini.

Sumber: