Rabu, 10 Oktober 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Keterkaitan manusia dan kebudayaan pada kehidupan ini tentunya tak dapat di pisahkan karena tanpa adanya manusia tentu tidak akan adanya kebudayaan. Begitupun dengan kebudayaan, kalau tidak ada kebudayaan tentunya kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan semestinya. Dengan di bekalinya manusia oleh akal pikiran tentunya timbul keragaman di antara manusia ,Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan manusia sehari hari yang di lakukan secara terus menerus dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh sang pencipta alam semesta ini.. 
           Suatu budaya akan tercipta atau terwujud pabila ada suatu interaksi antar manusia dengan segala hal yang ada di alam semesta raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.

A. Kepribadian Bangsa Timur
  
            Suatu kebudayaan dapat di katakan banyak ragamnya dikarenakan manusia yang hidup di dunia ini mempunyai tempat tinggal yang berbeda pula karena di pisahkan oleh laut, benua, negara , dan tentunya letak geografisnya pun berbeda sehingga timbul berbagai macam kebudayaan yang beraneka ragam. ada kebudayaan barat , timur , timur tengah , dan yang lainnya.
            Dalam kebudayaan bangsa timur tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut dikarenakan maayoritas bangsa timur itu identik dengan benua asia dan kita pun termasuk dengan bangsa timur tersebut, di dalamnya juga sebagian besar bangsa timur ini ada yang berkulit hitam dan juga sawo matang, sebagian juga ada yang berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur di kenal karena keramahannya sehingga setiap orang barat yang berkunjung dan menemui bangsa timur dia beranggapan bahwa bangsa timur adalah bangsa yang ramah, murah senyum dan tentunya sopan. Bangsa timur juga di kenal karena memiliki rasa toleransi yang sangat tinggi seperti misalnya jika ada suatu bencana alam , tentunya dengan segera bangsa timur ini mengirimkan bantuan seperti makanan, baju, selimut, obat-obatan dan juga berbagai macam kebutuhan yang di butuhkan oleh para korban bencana alam. Bangsa timur juga di kenal dengan orang yang taat kepada agamanya maka tidak heran jika setiap hari kita dapat melihat bangsa timur yang sedang beribadah di tempat peribadatannya masing-masing.

B. Pengertian Kebudayaan 
      
          Kebudayaan memiliki kaitan yang erat dengan masyarakatnya. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan pendapatnya tentang kebudayaan bahwa segala sesuatu yang ditemukan dalam masyarakan itu di tentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
          Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang biasa dikenal dengan istilah superorganic.
Andreas Eppink juga mengemukakan pendapatnya tentang kebudayaan, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Edward Burnett Tylor mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi berangapan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
          Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpukan bahwa pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C. Unsur-unsur Kebudayaan

        Unsur-unsur dari kebudayaan terdiri dari berbagai macam hal , tentunya unsur-unsur ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh. Beberapa orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti Melville J. Herkovits mengemukakan pendapatnya tentang unsur kebudayaan yang mempunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1.   Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2.   Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3.   Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4.   Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5.   Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6.   Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7.   Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

D. Wujud Kebudayaan
       
         Dalam pelaksanaannya Kebudayaan juga memiliki wujud yang terdiri dari beberapa bagian seperti yang dikemukakan menurut salah satu ahli yaitu J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, kebiasaan-kebiasaan dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Wujud ideal juga tercipta karena suatu kebiasaan hidup mereka yang membuat merka hidup secara otomatis sesuai denga pemikiran mereka.
  • Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas atau tindakan memiliki pengertian yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Sebagai contohnya adalah ada sekelompok warga masyarakat yang biasa melakukan ritual upacara adat setiap tahunnya untuk menghormati roh para leluhurnya, tentunya upacara ini dapat disaksikan dan juga dapat di dokumentasikan.
  • Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia sehingga semuanya berjalan sesuai dengan alur yang telah ditentukan dan berjalan secara berirama.
 E. Orientasi Nilai Budaya 
 
          C.Kluckhohn menemukakan pendapatnya tentang sistem nilai budaya dalam karyanya yang berjudul Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.   Hakekat hidup manusia (MH)
2.   Hakekat karya manusia (MK)
3.   Hakekat waktu manusia (WM)
4.   Hakekat alam manusia (MA)
5.   Hakekat hubungan manusia (MN)
semua masalah pokok ini memiliki peranannya masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.

F. Perubahan Kebudayaan 

           Pada hakekatnya kebudayang tidak ada yang bersifat statis (tetap), semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.   Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.   Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
3.   Sebab-sebab yang pengaruhi oleh kebudayaan asing.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru, antara lain:
  • Terbatasnya masyaratak memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  • Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
  • Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  • Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  • Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
G. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

          Dari berbagai macam pengertian diatas dapat dikatakan bahwa hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan oleh manusia. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting dalam keterkaitannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul antara manusia atau kebudayaan karena keduanya berjalan secara beririrngan dan saling memiliki keterkaitan yang erat antara keduanya.




Sumber :

http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://siscaellia.wordpress.com/2012/04/22/manusia-dan-kebudayaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar